dreamgamin9.blogspot.com, Jakarta - Istora Senayan
sebelumnya digunakan untuk pertandingan bulutangkis di Asian Games
2018.
Kini, sudah bertransformasi menjadi venue basket.
Heboh dan berisiknya suporter bulutangkis di Istora selama Asian Games 2018 belum hilang dari ingatan. Tapi, Istora sudah berubah wajah.
Kini, Istora disulap menjadi venue basket. Babak semifinal basket putra dan putri dihelat mulai Kamis (30/8/2018).
Heboh dan berisiknya suporter bulutangkis di Istora selama Asian Games 2018 belum hilang dari ingatan. Tapi, Istora sudah berubah wajah.
Kini, Istora disulap menjadi venue basket. Babak semifinal basket putra dan putri dihelat mulai Kamis (30/8/2018).
Venue manajer basket Asian Games 2018, Riska Natalia Dewi,
mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapinya saat menyulap bagian
pendukung agar sesuai dengan standar internasional venue basket.
"Ini pertama kali bagi kami set up lapangan di Istora. Jadi memang kami belum merasa yakin banget setelah itu benar-benar digelar. Dan memang setelah dipasang di bagian pinggir-pinggir lapangannya mrmang agak sempit. Tapi untuk set of play basket itu standarnya terpenuhi. Kami hanya perlu menyesuaikan saja pada bagian pendukungnya," kata Baby.
"Ini pertama kali bagi kami set up lapangan di Istora. Jadi memang kami belum merasa yakin banget setelah itu benar-benar digelar. Dan memang setelah dipasang di bagian pinggir-pinggir lapangannya mrmang agak sempit. Tapi untuk set of play basket itu standarnya terpenuhi. Kami hanya perlu menyesuaikan saja pada bagian pendukungnya," kata Baby.
"Bagian pendukung
dalam arti seperti jarak kursi penonton karena agak mepet. Jarak meja ofisial
ke tribune penonton juga dekat. Seperti itu sih," ujar dia.
Baby menambahkan pencahayaan juga menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, ada beberapa titik yang pencahayaannya kurang sehingga membutuhkan tambahan cahaya lampu.
Baby menambahkan pencahayaan juga menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, ada beberapa titik yang pencahayaannya kurang sehingga membutuhkan tambahan cahaya lampu.
"Standarnya sebenarnya
2 ribu lux. Tapi karena ini dari awal set up badminton dan dengan
mempertimbangkan waktu yang ada akhirnya kami menambahkan lampu di beberapa
titik yang menurut kami terlihat kurang terang. Total hampir 3 ribu lux,"
dia menjelaskan.
"Konsep lampu badminton itu punya standar 2 ribu lux hanya letaknya yang berbeda. Jika badminton itu menyamping tapi kami memanjang. Jadi mau tak mau kami perlu menambahkan semuanya," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai manajer Satria Muda itu.
"Kurang lebih untuk pasang lapangan dan lampu itu 60 orang. Kan ada set up lapangan dan lighting, kami itu melakukan pararel. lapangan kami turunkan, lighting sudah mulai kami install. Jadi semua berjalan bersama. Kemudian LED untuk skoring board juga pasang. Ring basket juga kami pasang. Sehingga begitu lapangan sudah siap, karena semuanya harus menunggu lapangan baru kami bisa masuk," Baby menjelaskan.
"Secara standar FIBA seharusnya sudah terpenuhi. Kan yang terpenting itu," dia menambahkan.
"Konsep lampu badminton itu punya standar 2 ribu lux hanya letaknya yang berbeda. Jika badminton itu menyamping tapi kami memanjang. Jadi mau tak mau kami perlu menambahkan semuanya," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai manajer Satria Muda itu.
"Kurang lebih untuk pasang lapangan dan lampu itu 60 orang. Kan ada set up lapangan dan lighting, kami itu melakukan pararel. lapangan kami turunkan, lighting sudah mulai kami install. Jadi semua berjalan bersama. Kemudian LED untuk skoring board juga pasang. Ring basket juga kami pasang. Sehingga begitu lapangan sudah siap, karena semuanya harus menunggu lapangan baru kami bisa masuk," Baby menjelaskan.
"Secara standar FIBA seharusnya sudah terpenuhi. Kan yang terpenting itu," dia menambahkan.